Senin, 03 September 2012

Pengajuan Jaringan Irigasi Ke PU Propinsi

Kepala Desa Marunsu Heriadi Mukmin,S.Pd pada tanggal 31 Agustus mengajukan proposal Pembangunan jaringan Irigasi Samalantan Komplek Desa Marunsu Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang ke Dinas Propinsi yang meliputi sejumlah Irigasi di Persawahan Dusun Pasukayu, Dusun Malabae, Dusun Teradu dan Dusun Patok sekaligus Sejumlah Pintu Air, Pembersihan Sungai (normalisasi sungai). Hal ini mengingat Desa Marunsu merupakan wilayah persawahan yang cukup besar di Kabupaten Bengkayang dan Kecamatan Samalantan khususnya, sedangkan untuk memaksimalkan produktifitas pertanian sekarang ini sangat sulit karena masyarakat masih mengandalkan pertanian persawahan dengan metode tadah hujan sehingga memerukan musim teratur setiap tahun yang akhirnya pola tanam masih satu kali dalam satu tahun. Maka dengan permohonan Pembangunan Jaringan Irigasi ini kiranya mendapatkan respon yang baik oleh Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat. Heriadi Mukmin yakin sekiranya permasalahan pengairan sawah ini dapat teratasi maka dengan sendirinya masyarakat tani di Desa Marunsu akan merubah pola tanam 2 sampai 3 kali dalam 1 tahun sehingga dapat meningkatkan produktifitas gabah setiap tahunnya. Desa Marunsu yang memiliki areal yang cukup luas seharusnya telah menjadi sumber utama pangan di Kabupaten Bengkayang dan Propinsi Kalimantan Barat namun dalam kenyataannya didalam masyarakat sendiri kadang terjadi krisis pangan yang diakibatkan pola tanam padi masih bersifat tradisional dengan rotasi tanam 1 kali dalam 1 tahun.
Perhatian Kabupaten Bengkayang melalui dinas terkait terutama Dinas Pertanian selama ini sudah sangat berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan Pertanian di Desa Marunsu, namun tentunya permasalahan keuangan daerah menajadi salah satu permasalahan yang membatasi ruang lingkup upaya tersebut. Pada Tahun 2012 ini, Dinas Pertanian mencoba menjadikan Areal Pertanian di Desa Marunsu Dusun Pasukayu sebagai areal Penangkar Benih dengan memperdayakan POKTAN Sarapo dan Sapera dan memanfaatkan 50 ha areal tanam. Usaha ini dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang dan POKTAN secara maksimal, namun bertepatan bulan Mei, Juni tidak turun hujan sehingga mengakibatkan areal persawahan penangkar benih tersebut kekeringan air dan akhirnya produktifitas tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Heriadi Mukmin berharap semoga Proposal permohonan Jaringan irigasi tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat "Jika ini terealisasi, Pemerintah Kabupaten Bengkayang dan Masyarakat tani di Desa Marunsu tinggal mengupayakan Sumber Daya Manusianya dan selalu berupaya meningkatkan Produktifitas Pertanian, dan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang dikemudian hari hanya berupaya membangun jaringan irigasi / pengairan yang kecil atau bagian-bagian persawahan yang tidak terjangkau oleh Jaringan Irigasi yang diajukan sekarang ini". tuturnya "semoga!!"